Bank Aladin Dan Alfamart

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mengagendakan seremoni penandatanganan kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Media Dokter Investama (Halodoc) pada besok, Rabu (7/7/2021).

Berdasarkan surat undangan yang beredar, Bank Aladin akan menyelenggarakan kegiatan secara virtual bertajuk “The Future of Banking: Achieving Financial Inclusion in Indonesia” pada Rabu (7/7/2021) pukul 09.30 WIB. Kegiatan tersebut akan dihadiri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang akan berbicara tentang Peran, Tantangan, dan Solusi Bank Syariah di industri Perbankan Indonesia.

Selain itu, hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang akan berbicara tentang transformasi Digital di bidang sistem pembayaran. Serta, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang membahas tentang Digitalisasi Transformasi di Bidang Keuangan.

Adapun agenda terakhir yakni Seremoni Penandatanganan kerja sama antara PT Bank Aladin Syariah Tbk. dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart). Selain dengan Alfamart, Bank Aladin akan bekerja sama dengan PT Media Dokter Investama (Halodoc).

Direktur Corporate Affairs Alfamart Solihin menjelaskan bentuk kerja sama perseroan dengan Bank Aladin sama seperti kerja sama dengan beberapa bank lainnya. Bentuk kerja sama tersebut berupa layanan pembayaran dan remitansi.

"Enggak ada yang istimewa, sama seperti dengan bank-bank lain. Untuk saat ini baru pembayaran dan pengiriman uang," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (6/7/2021).

Solihin mengatakan seremoni kerja sama yang akan berlangsung besok tidak terkait dengan kabar Alfamart yang tertarik mengakuisisi Bank Aladin.

"Saya pastikan MoU yang saat ini sifatnya untuk pembayaran dan remittance, enggak ada sesutu yang khusus. Berkaitan dengan investasi, terlalu pagi kita bicara," imbuhnya.

Sementara itu, PR & Communication Manager Halodoc Giovani Anggasta belum bisa membocorkan bentuk kerja sama dengan Bank Aladin. "Yang pasti layanan kesehatan. Pastinya gimana, lebih baik menunggu besok," katanya.

Adapun, saat ini apabila kita melintas di Alfamart, tak jarang menjumpai baliho Bank Aladin terpampang di sudut-sudut toko ritel tersebut. Presiden Direktur Sumber Alfaria A. Hans Prawira sebelumnya mengatakan perseroan akan bersinergi atau bermitra bisnis dengan BANK seperti halnya kerja sama dengan perusahaan lain.

“Tapi apakah kami akan investasi dan penyertaan modal, kami masih tahap penjajakan eksplorasi melihat peluang perusahaan apa yang strategis dengan kami. Ya betul kami ada kemitraan bisnis dengan Bank Aladin, tetapi tolong jangan diartikan kami penyertaan modal ya,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (6/5/2021).

Akan tetapi, perseroan mengakui akan melakukan investasi pada perusahaan berbasis teknologi dengan menggalang dana melalui penawaran saham terbatas. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham AMRT ini berencana menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 5 juta saham dengan nominal Rp10.

Manajemen menyebutkan dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk investasi ke perusahaan teknologi dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama dan/atau belanja modal untuk pengembangan kegiatan usaha baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank digital, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mencatatkan pertumbuhan hasil dari kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dalam jaringan ritelnya.

Pada 2022, Bank Aladin Syariah meluncurkan aplikasi mobile banking yang menawarkan proposisi nilai syariah yang mudah digunakan dan seamless. Hingga Desember 2022, tercatat aplikasi Aladin telah diunduh lebih dari 3,2 juta kali sedangkan jumlah pengguna yang teregistrasi telah mencapai lebih dari 1,7 Juta pengguna.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi menerangkan pencapaian ini tak lepas dari dukungan kolaborasi dan integrasi yang baik dengan para mitra serta implementasi strategi O2O (offline-to-online) dengan Alfamart.

Bank Aladin Syariah  mampu menyalurkan pembiayaan outstanding sebesar lebih dari Rp1,3 triliun pada akhir tahun 2022. Kenaikan ini berasal dari produk pembiayaan meliputi invoice financing, pembiayaan modal kerja untuk nasabah UMKM & korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel.

Secara total disbursement, Bank Aladin Syariah telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,5 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun. Mayoritas pembiayaan berasal dari ekosistem mitra Bank Aladin Syariah yaitu Alfamart sehingga kualitas pembiayaan bank seluruhnya lancar yang ditunjukkan dengan Non-Performing Financing (NPF) Bank Aladin Syariah saat ini masih nol persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Aladin Syariah terus bertumbuh hingga mencapai lebih Rp750 miliar di akhir tahun 2022, yang terdiri dari nasabah ritel dan korporasi. CASA meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment , donasi, serta Tarsetun (Tarik Setor Tunai) di outlet-outlet Alfamart.

“Kehadiran aplikasi Bank Aladin Syariah ini membuktikan bahwa optimalisasi digital yang dilakukan Bank Aladin Syariah berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik. Hal ini kami harapkan juga dapat mendorong inklusi keuangan khususnya keuangan syariah di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (8/4/2023).

Per akhir Desember 2022 aset Bank Aladin Syariah mencapai Rp4,7 triliun atau tumbuh 117,4 persen dari Rp2,1 triliun pada akhir Desember 2021. Sedangkan pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 126,4 persen dari Rp36,1 miliar menjadi Rp81,8 miliar.

Pada 2022, Bank Aladin Syariah melakukan pemenuhan modal inti melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan total nilai emisi lebih dari Rp2,2 triliun. Hal ini membuat modal inti Bank Aladin Syariah semakin kuat dapat mendukung pengembangan usaha bank serta meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan.

"Melihat usia Bank Aladin Syariah yang masih sangat muda sejak peralihan, masih diperlukan investasi guna mendukung ekspansi bisnis bank ke depan," tambahnya.

Pada April 2023 Bank Aladin Syariah juga telah meluncurkan fitur QRIS. Dalam 10 hari sejak peluncuran QRIS pada 20 Maret 2023, Nilai transaksi QRIS Bank Aladin Syariah berhasil tembus Rp1,3 miliar dengan lebih dari 21 ribu kali transaksi dalam periode tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

PT?Bank Aladin Syariah Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 21 Juni 2023.

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) telah menyetujui laporan kinerja keuangan perseroan untuk tahun buku 2022. Hingga akhir tahun lalu, bank ini mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 1,38 triliun.

Pada tahun 2022, Bank Aladin Syariah telah mencapai banyak milestones. Tidak hanya meluncurkan aplikasi mobile  sebagai awal langkah sebagai bank digital, perusahaan juga fokus merealisasikan dan menjalankan eksekusi kemitraan dengan Alfamart, termasuk dalam penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan, kinerja Bank Aladin Syariah di tahun 2022 merupakan bagian dari komitmen bank untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus transformasi menjadi bank digital dengan segmen ritel dan UMKM.

“Adapun pada kuartal I 2023, outstanding pembiayaan Bank Aladin telah mencapai Rp 1,61 triliun dan penghimpunan dana pihak keriga (DPK) mencapai lebih dari Rp 1 Triliun,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (21/6).

Dyota menambahkan, Bank Aladin Syariah telah merilis produk dan fitur baru pada tahun 2022 seperti tabungan transaksional Ala Dompet dan tabungan rencana Ala Impian serta fitur bayar dan beli (bill payment), Ala Berbagi dan tarik setor tunai melalui lebih dari 18.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia.

Dari sisi pembiayaan, Bank Aladin memulai penyaluran dana melalui produk invoice financing, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan ritel. Guna mendukung pengembangan bisnis,  perseroan juga terus memperluas kolaborasi dengan mitra-mitra strategis.

Bank Aladin juga mempertimbangkan peluang dan tantangan yang hadir dari adaptasi masyarakat ke teknologi dan digital, serta perkembangan literasi keuangan di Indonesia. Tahun lalu, bank memasuki tahapan pertumbuhan yang dimulai dengan diperkenalkannya aplikasi di awal tahun. Melalui aplikasi tersebut, perseroan telah berhasil mengakuisisi lebih dari 1,7 juta nasabah sampai dengan akhir tahun 2022. Sedangkan per Maret, bank digital ini sudah mengakuisisi lebih dari 2,4 juta nasabah.

Mengingat usianya yang masih belia, Bank Aladin Syariah juga terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan peningkatan layanan nasabah. Imbasnya, perseroan mencatatkan beban operasional yang lebih besar untuk tahun buku 2022.

“Mempertimbangkan hal tersebut, Bank Aladin belum mencatatkan keuntungan untuk kinerja keuangan per 31 Desember 2022. Namun, CAR mencapai 189,28% dan kualitas pembiayaan yang baik sehingga rasio NPF terjaga di level 0,00%,” tutup Dyota.

RUPST Bank Aldin juga mengangkat kembali beberapa anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah untuk terus memperkuat Bank Aladin Syariah. Adapun susunan pengurus BANK yaitu Rudy Hamdani sebagai Presiden Komisaris (independen), Ationo Teguh Basuki sebagai Komisaris, dan Fransisca Ekawati sebagai Komisaris (independen).

Dyota Mahottama Marsudi tetap menjadi sebagai Presiden Direktur, Firdila Sari dan Mayang Ekaputri sebagai Direktur, serta Baiq Nadea Dzurriatin sebagai Direktur Kepatuhan. Adapun posisi Dewan Pengawas Syariah diketuai oleh Asrorun Ni'am dan Sholahudin Al Aiyub sebagai anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk Editor: Dina Hutauruk

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Aladin Syariah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan ritel raksasa, PT Sumber Alfaria Trijaya atau Alfamart lewat layanan perbankan yang menggabungkan sistem online dan offline (omnichannel).

Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat mengatakan, kerja sama dengan Alfamart yang memiliki sekitar 15.000 toko di seluruh Indonesia diharapkan mampu menjaring masyarakat yang belum terlayani oleh perbankan.

“Bank Aladin hadir bersama Alfamart untuk tumbuh dan merangkul potensi pasar melalui kerjasama yang inovatif dari masing-masing perusahaan," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Gandeng Halodoc, Ini Alasan Bank Aladin

Sementara itu, ekonom sekaligus Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai, sinergi antara kedua perusahaan tersebut akan menguntungkan konsumen dan nasabah dari sisi kemudahan ke depannya.

"Konsumen akan dimudahkan, karena nanti kecenderungannya kan sekarang beli apapun bisa dengan online, termasuk di Alfamart,” kata dia.

Kerja sama juga berpotensi menghadirkan pemberian diskon maupun potongan juga yang bakal menguntungkan konsumen.

Selain konsumen, Aviliani menerangkan, kedua perusahaan juga diuntungkan atas kolaborasi tersebut.

Menurut dia, dari sisi Bank Aladin, diuntungkan dengan jutaan database konsumen, karena Alfamart merupakan salah satu minimarket terbesar di Indonesia dengan puluhan ribu gerai.

Baca juga: Gandeng Alfamart dan Halodoc, Bank Aladin Perkuat Inklusi Keuangan Syariah

“Bank Aladin-nya diuntungkan dia bisa men-detect data tentang perilaku konsumen sehingga nanti bisa dilihat kalau orang yang belanjanya rata-rata sebulan sekian, wah, dia bisa disasar untuk dapat pinjaman," tutur Aviliani.

Sedangkan dari sisi Alfamart, Aviliani menjelaskan, masuknya Bank Aladin bisa menambah opsi pembayaran digital di minimarket tersebut.

Sebab, prospek ke depannya seluruh transaksi akan diprioritaskan melalui pembayaran digital (cashless).

"Dari Alfamart untung juga karena makin banyak yang tidak menggunakan cash. Kan dari sisi pendapatannya jauh lebih baik Kalau sekarang yang dihindari yang pembayaran cash kan," ucap dia.

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) akan melakukan kerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) untuk sistem pembayaran dan pengiriman uang lewat remitansi. Kedua perusahaan baru akan melakukan penandatangan nota kesepahaman (MOU).

Direktur Corporate Affairs AMRT Solihin menjelaskan, kerjasama yang akan dilakukan tidak ada bedanya dengan kerjasama yang dilakukan perusahaan dengan perbankan lainnya.

"Kami baru akan MoU untuk kerjasama yang sifatnya umum seperti pembayaran, tidak ada yang bersifat khusus. Karena masih akan MoU, belum bisa berbicara teknis kerjasamanya," jelas Solihin pada Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Dia menambahkan, sampai saat ini belum ada penyataan dari pemegang saham pengelola jaringan ritel Alfamart ini untuk berinvestasi di Bank Aladin. Kerjasama yang dijajaki baru sebatas untuk mempermudah pembayaran dan remittance.

Bank Aladin Syariah telah mengagendakan melakukan penandatangan kerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada 7 Juli 2021. Dalam kesempatan yang sama, perbankan itu juga akan menandatangani kerjasama dengan PT Media Dokter Investama (Halodoc).

Baca Juga: Ada isu bakal dicaplok induk Shopee, Bank Aladin Syariah (BANK) angkat bicara

Tahun ini, Bank Aladin Syariah juga akan melakukan penambahan modal tahun ini. BANK telah mendapat izin dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Mei 2021 menggelar rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham.

Belum jelas berapa target dana yang ingin dibidik Bank Aladin dan siapa investor yang akan masuk. Namun, bank ini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 850 miliar lagi untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum bank umum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 2 triliun pada akhir 2021.

Adapun, per akhir Maret 2021, modal inti bank yang sebelumnya bernama Bank Net Syariah ini baru mencapai Rp 1,15 triliun. Sehingga Bank Aladin masih membutuhkan minimal tambahan modal 850 miliar hingga akhir tahun dan 1,8 triliun hingga akhir 2022 guna memenuhi ketentuan modal inti minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Rp 3 triliun.

Santer kabar bahwa bank ini tengah dibidik investor. Nama Sea Group, Grab dan Alfamart diisukan tertarik masuk ke bank ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk Editor: Anna Suci Perwitasari

EmitenNews.com — Hubungan antara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebagai perusahaan retail trade dengan store yang sudah menjamur hampir di seluruh indonesia dengan emiten perbankan syariah PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) kini bakal semakin mesra.

Hal itu bukan tanpa sebab. Mengingat saat ini hampir di setiap gerai Alfamart telah ada ATM milik Bank Aladin. kedua perusahaan ini terus melakukan kerjasama sinergi bisnis berkesinambungan.

Merujuk pada keterbukaan informasi BEI, Rabu (8/6/2022) Alfamart (AMRT) kini tercatat sebagai pemegang saham Bank Aladin (BANK) setelah mencaplok saham perbankan syariah itu dengan jumlah sangat signifikan.

Disebutkan, Perseroan melakukan pembelian saham PT Bank Aladin Syariah Tbk sebanyak 294.118.000 lembar saham dengan harga per saham sebesar Rp1.700 dengan nilai keseluruhan sebesar Rp500 miliar.

Tujuan investasi adalah memperoleh peluang investasi disamping kerjasama sinergi bisnis. Pihak AMRT menyatakan, transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan Peraturan OJK No.42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Sebelumnya Bank Aladin (BANK) telah melakukan penambahan modal dengan skema right issue dimana setiap pemegang 100.000 Saham Lama berhak memperoleh 12.505 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 Saham Baru.

Dalam agenda besar itu, sang pengendali Bank Syariah yaitu PT Aladin Global Ventures (AGV) tidak akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya. AGV melepas seluruh HMETD yang dimiliki kepada publik melalui mekanisme pasar.

EmitenNews.com — Hubungan antara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebagai perusahaan retail trade dengan store yang sudah menjamur hampir di seluruh indonesia dengan emiten perbankan syariah PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) kini bakal semakin mesra.

Hal itu bukan tanpa sebab. Mengingat saat ini hampir di setiap gerai Alfamart telah ada ATM milik Bank Aladin. kedua perusahaan ini terus melakukan kerjasama sinergi bisnis berkesinambungan.

Merujuk pada keterbukaan informasi BEI, Rabu (8/6/2022) Alfamart (AMRT) kini tercatat sebagai pemegang saham Bank Aladin (BANK) setelah mencaplok saham perbankan syariah itu dengan jumlah sangat signifikan.

Disebutkan, Perseroan melakukan pembelian saham PT Bank Aladin Syariah Tbk sebanyak 294.118.000 lembar saham dengan harga per saham sebesar Rp1.700 dengan nilai keseluruhan sebesar Rp500 miliar.

Tujuan investasi adalah memperoleh peluang investasi disamping kerjasama sinergi bisnis. Pihak AMRT menyatakan, transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan Peraturan OJK No.42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Sebelumnya Bank Aladin (BANK) telah melakukan penambahan modal dengan skema right issue dimana setiap pemegang 100.000 Saham Lama berhak memperoleh 12.505 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 Saham Baru.

Dalam agenda besar itu, sang pengendali Bank Syariah yaitu PT Aladin Global Ventures (AGV) tidak akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya. AGV melepas seluruh HMETD yang dimiliki kepada publik melalui mekanisme pasar.

Pasardana.id - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Aladin Bank, IDX: BANK) berkolaborasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, IDX: AMRT), dalam penyediaan layanan dan produk perbankan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat.

Melalui integrasi teknologi digital perbankan dan kekuatan jaringan ekosistem Alfamart, nasabah akan mendapatkan opsi layanan yang lebih beragam sehingga masyarakat luas sampai ke akar rumput dapat mengakses layanan perbankan syariah dengan mudahnya.

Presiden Direktur Aladin Bank, Dyota Marsudi mengatakan, integrasi antara inovasi Aladin Bank dengan jaringan gerai Alfamart akan menjadi babak baru dalam ekosistem perbankan digital.

"Hal ini kami yakini akan sangat berkontribusi pada industri keuangan Syariah yang memiliki potensi sangat besar di Indonesia. Fitur tarik-setor tunai ini akan sangat membantu segmen yang kita targetkan, yakni underbanked dan unbanked. Kolaborasi dari Aladin Bank dan Alfamart memungkinkan edukasi keuangan dan pembangunan infrastruktur pendukung terjadi melalui ketersediaan akses perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat,” ujar Dyota, seperti dilansir dari siaran pers, Senin (27/6/2022).

Di kesempatan yang sama, Direktur Marketing Alfamart, Ryan Alfons Kaloh mengungkapkan, Alfamart dan Aladin Bank memiliki kesamaan visi untuk bisa lebih baik dalam pelayanan.

"Konsumen kami dapat menikmati pengalaman yang unik dan baru di toko dengan layanan perbankan yang ditawarkan pihak Aladin. Ini sangat relevan dengan kebutuhan keuangan konsumen Alfamart, terutama konsumen milenial kami yang sudah akrab dengan teknologi digital,” ungkap Ryan.

Lebih jauh, Indonesia merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7% dari total penduduk pada awal 2022.

Namun, sebagai negara dengan pengguna internet lebih dari 200 juta orang, populasi underbanked Indonesia justru berada di peringkat ketiga terbesar di dunia.

Ini berarti lebih dari 77% masyarakat dewasa di Indonesia belum memiliki atau memiliki keterbatasan akses finansial.

Indonesia juga menjadi negara pemegang aset keuangan syariah terbesar ke-9 di dunia.

Namun, hingga akhir 2020 penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih tertahan di angka 6,5% dibandingkan perbankan konvensional.

Melihat peluang pasar digital dan syariah di Indonesia yang begitu besar namun masih underpenetrated dalam layanan keuangan tersebut,

Aladin Bank bersama Alfamart terpacu untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah masyarakat untuk merasakan manfaat layanan perbankan syariah.

Pada hari Senin, 27 Juni 2022, Aladin Bank resmi meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di gerai Alfamart seluruh Indonesia.

Melalui lebih dari 17 ribu jaringan ekosistem Alfamart, masyarakat akan memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan lebih mudah.

Fitur terbaru tersebut memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit.

Aladin Bank memahami walau sebágian nasabah sudah nyaman dengan penggunaan teknologi digital, masih terdapat golongan masyarakat yang merasakan ketenangan ketika mendapatkan bantuan dengan bertatap muka langsung saat melakukan transaksi perbankan.

Dengan tersedianya fitur tarsetun di seluruh gerai Alfamart, nasabah Aladin Bank tetap dapat merasakan pelayanan yang humanis sehingga penggunaan produk digital perbankan pun menjadi inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.

Ryan menambahkan, melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline di sekitar 17.000 jaringan Alfamart, masyarakat dapat merasakan manfaat pengembangan teknologi yang ramah dan sesuai dengan kemampuan adaptasi digital konsumen Alfamart.

Dengan pengalaman perbankan maupun fintek Aladin Bank, kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan value added tersendiri bagi Alfamart untuk berkontribusi dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.